Pendidikan proses yang hilang
Menanggapi sistem UAN yang telah melahirkan beberapa kontroversial karena sistem ini tidak memperhatikan proses pendidikan dimana pendidikan bukan sekedar penanaman nilai kognitif semata tapi didalamnya juga perbaikan sikap (apektif) dan keterampilan siswa didik (psikomotor).
Sistem ini juga akan melahirkan politisasi pendidikan dikalangan birokrasi pemerintahan dengan dalih prestise keberhasilan sebuah pemerintahan yang dibebankan pada strutur vertikal sampai pada guru yang harus membuang jauh-jauh idealisme dan hati nuraninya untuk meloloskan agar siswanya lulus. Jelas sebuah dilema satu sisi menyangkut hati nurani dan sisi lain masa depan siswa serta beban psikologis siswa dan tidak pernah memperhatikan bagaimana mungkin proses pendidikan tidak diperhatikan hanya sebatas nilai.
Jelas yang harus diperbaiki adalah 1) Perbaikan kultur ketidak jujuran akan hati nurani 2) Memperhatikan proses dalam pendidikan, 3). Berilah independensi sekolah dari intervensi diknas dalam penentuan kelulusan sehingga akan melahirkan kemandirian sekolah.4). Kalau seandainya masih memperhatikan perbaiki kualitas sistem paket yang materinya disesuaikan dengan jurusan bukan dengan mencampuradukan antara SMA dengan sekolah kejuruan, sungguh lucu siswa SMK harus diuji materi SMA seperti sosiologi-antropologi yang tidak pernah dipelajarinya.
Ini menunjukan pemerintah tidak begitu siap dengan sistem paket ini selain legalitas pengakuan ijazah ini seandainya lululusan paket ini ingin bekerja dan kuliah, sehingga bisa sederajat dengan lulusan normal.
Menanggapi sistem UAN yang telah melahirkan beberapa kontroversial karena sistem ini tidak memperhatikan proses pendidikan dimana pendidikan bukan sekedar penanaman nilai kognitif semata tapi didalamnya juga perbaikan sikap (apektif) dan keterampilan siswa didik (psikomotor).
Sistem ini juga akan melahirkan politisasi pendidikan dikalangan birokrasi pemerintahan dengan dalih prestise keberhasilan sebuah pemerintahan yang dibebankan pada strutur vertikal sampai pada guru yang harus membuang jauh-jauh idealisme dan hati nuraninya untuk meloloskan agar siswanya lulus. Jelas sebuah dilema satu sisi menyangkut hati nurani dan sisi lain masa depan siswa serta beban psikologis siswa dan tidak pernah memperhatikan bagaimana mungkin proses pendidikan tidak diperhatikan hanya sebatas nilai.
Jelas yang harus diperbaiki adalah 1) Perbaikan kultur ketidak jujuran akan hati nurani 2) Memperhatikan proses dalam pendidikan, 3). Berilah independensi sekolah dari intervensi diknas dalam penentuan kelulusan sehingga akan melahirkan kemandirian sekolah.4). Kalau seandainya masih memperhatikan perbaiki kualitas sistem paket yang materinya disesuaikan dengan jurusan bukan dengan mencampuradukan antara SMA dengan sekolah kejuruan, sungguh lucu siswa SMK harus diuji materi SMA seperti sosiologi-antropologi yang tidak pernah dipelajarinya.
Ini menunjukan pemerintah tidak begitu siap dengan sistem paket ini selain legalitas pengakuan ijazah ini seandainya lululusan paket ini ingin bekerja dan kuliah, sehingga bisa sederajat dengan lulusan normal.
0 Response to " "
Post a Comment