JAGALAH MARTABAT & LAKSANAKAN AMANAH

JAGALAH MARTABAT & LAKSANAKAN AMANAHMU

Wahai pembaca setia blog pendidikan, alhamdulillah perbulan Mei 2009 ini penulis menerima amanah dari negara melalui Pemerintah Kota Surabaya untuk menjadi guru PNS, menerima amanah ini hati saya gemetar dan bertanya, bisakah saya menjaga dan menjalankan amanah dengan baik dan benar? Apakah saya tetap bisa komitmen dan bekerja keras sebagaimana ketika saya mengabdi di SD Raudlatul Jannah ? dan banyak lagi pertanyaan yang berkutat pada hal-hal seputar amanah, belum lagi istri saya yang senantiasa mengingatkan untuk senantiasa menjaga diri, berhati-hati, bekerja yang benar, dan melindungi keluarga dari rizki-rizki yang kurang halal. Wa…wa…..wah harus hati-hati nih.


Mendengar kata Pegawai Negeri, saya jadi mikir yang tidak-tidak, dari dulu sampai sekarang kesannya sih agak kurang baik, terutama dari hal kinerja (mohon maaf lho), meskipun akhir-akhir ini, banyak juga para pegawai negeri yang ingin berkomitmen untuk bekerja professional dengan niat beribadah dan pengabdian pada negara. Begitu juga para pimpinan di masing-masing kedinasan, termasuk di Dinas Pendidikan Kota Surabaya, ingin agar para pegawai dan karyawan di lingkungan dinasnya bekerja dengan professional, melayani masyarakat dengan hati, disiplin waktu, kerja cerdas dan berkualitas.

Dalam acara pembekalan bagi para Calon Pegawai (CAPEG) dilingkungan Dinas Pendidikan kota Surabaya, hari Selasa, tanggal 6 Mei 2009, Kepala Dinas Pendidikan Drs. Sahudi, M.Pd, mengingatkan kepada para CAPEG untuk bekerja professional, dan disiplin dalam menjalankan tugas. Menurutnya disinyalir masih banyak guru yang kurang professional, asal-asalan dalam mengajar, kurang disiplin serta tidak dapat dijadikan tauladan . Bahkan beliau sempat marah ketika ada beberapa peserta yang terlambat hadir pada acara tersebut. Beliau mengancam akan memutuskan dan tidak meneruskan guru-guru yang sering terlambat datang ke sekolah pada masa CAPEG ini untuk menjadi Pegawai Negeri (PNS), selanjutnya beliau bilang kalau guru, yang seharusnya menjadi tauladan para siswa, sering datang terlambat, maka bagaimana dengan siswanya.

Martabat guru harus dijaga, guru adalah manusia pilihan pengemban amanah yang besar, guru adalah manusia super, pencetak generasi unggul, karena gurulah kualitas atau mundurnya sebuah generasi, guru juga penentu maju mundurnya suatu bangsa. Oleh karena itu harapan dari Kepala Dinas Pendidikan sebagai mana yang tersebut diatas, mari kita laksanakan dengan ikhlas dan sepenuh hati dengan niat beribadah pada Allah SWT dan niat mengabdi pada negara. HIDUP GURU…. SUKSES GURU…… JAYALAH INDONESIA. Bagaimana pendapat anda?

Oleh Mudzakkir Hafidh

0 Response to "JAGALAH MARTABAT & LAKSANAKAN AMANAH"

Post a Comment