Warung Padang: Semi Waralaba dan Cerminan Ekonomi Kerakyatan


Siapa yang tak kenal warung padang? Di lingkungan rumah kita saja mungkin ada lebih dari satu. Dengan nama-nama khasnya, warung padang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, bahkan dunia. Karena orang padang kan tidak tinggal di Indonesia saja. Saya jadi ingat, ada salah satu artis ketika ia sedang naik haji, ternyata ia menemukan warung pada di sana. Mengangumkan!

Saya pun termasuk pencinta masakan khas padang. Saat orang tua sedang tidak di rumah, biasanya saya membeli makanan di warung padang. Uniknya, saya tidak mempermasalahkan di warung padang mana saya membeli. Selama masih berlabel "WARUNG PADANG", saya pasti akan tetap membelinya. Jadi, seperti ada semacam jaminan mutu gitu.

Padahal, jaminan mutu seperti itu biasanya hanya ditemukan pada konsep waralaba. Karena biasaya bahan baku dan resep masakannya telah ditentukan oleh pusat. Selain itu, ada hubungan langusung antara pusat dan cabang. Berbeda dengan warung padang yang tidak memiliki pusat, tapi seperti punya resep khusus khas padang yang diketahui banyak orang. Sehingga bisa tersebar di seluruh pelosok Indonesia, bahkan dunia.

Jika restoran waralaba lain memiliki kesamaan yang cukup kental, bahkan persis. Warung padang menyediakan payung yang lebih besar. Sehingga meski memiliki brand "WARUNG PADANG", masih tetap ada varian-varian di dalamnya. Persamaan dan perbedaan antara konsep waralaba dan warung padang membuat saya menyebut warung padang sebagai semi waralaba.

Selain itu, warung padang juga merupakan cerminan ekonomi kerakayatan. Jika konsep waralaba memiliki hak nama dan resep serta seakan-akan memonopolinya. Sehinggga yang kaya adalah pusat alias boss-bossnya. Berbeda dengan warung padang yang menyebarkan hak nama dan resepnya kepada seluruh manusia layaknya anugerah Allah yang siap dimanfaatkan oleh siapa pun. Di sini terlihat warung padang tidak memiliki misi untuk memperkaya diri, tetapi memberdayakan masyarakat, khususnya di akar rumput yakni kalangan menengah ke bawah. Inilah cerminan tentang bagaimana sebuah bisnis hidup di Indonesia: Ekonomi Kerakyatan.

Salam Kreatif - Kritis,
Pratama

0 Response to "Warung Padang: Semi Waralaba dan Cerminan Ekonomi Kerakyatan"

Post a Comment