IPA 1: Keanekaragaman hayati


KEANEKARAGAMAN SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN KONSERVASINYA


Realita hidup dan kehidupan manusia tidak terlepas dari alam dan lingkungannya, karena hal tersebut merupakan hubungan mutualisme dalam tatanan keseimbangan alam dan kehidupannya (Balancing Ecosytem). Adapun kemampuan manusia hidup dan mempertahankan kehidupannya (survive) dalam rangka pengembaraannya dimuka bumi adalah sebagai proses pembentukan pribadi individu yang peka terhadap alam dan lingkungannya.

Sumber daya alam terbagi dua, yaitu SDA yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable) dan yang dapat diperbaharui (renewable). Keanekaragaman hayati termasuk didalam sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Potensi sumber daya alam hayati tersebut bervariasi, tergantung dari letak suatu kawasan dan kondisinya. Pengertian istilah sumber daya alam hayati cukup luas, yakni mencakup sumber daya alam hayati, tumbuhan, hewan, bentang alam (landscape) dan sosial budaya. Indonesia memiliki keanekaragaman sumberdaya alam hayati yang berlimpah ruah sehingga dikenal sebagai negara MEGABIODIVERSITY. Keanekaragaman hayatinya terbanyak kedua diseluruh dunia.

POTENSI KEKAYAAN JENIS
Seperti telah diungkapkan diatas, Indonesia merupakan salah satu negara megabiodiversity. Meskipun luas arealnya hanya mencakup 1,3% dari seluruh luas permukaan bumi, namun kekayaan jenis makhluk hidupnya mencapai 17% dari seluruh total jenis yang ada didunia. Dari sekian besar kekayaan jenis di Indonesia, baru sebagian kecil yang telah benar-benar dipelajari dan dipahami oleh manusia.

NILAI-NILAI KEANEKARAGAMAN HAYATI
1. Nilai Ekologis
Setiap sumberdaya alam merupakan unsur ekosistem alam. Sebagai misal, suatu tumbuhan dapat berfungsi sebagai pelindung tata air dan kesuburan tanah. Suatu jenis satwa dapat menjadi key species yang menjadi kunci keseimbangan alam.

2. Nilai Komersial
Secara umum telah dipahami bahwa kehidupan manusia tergantung mutlak kepada sumber daya alam hayati. Keanekaragaman hayati mempunyai nilai komersial yang sangat tinggi. Sebgai gambaran, sebagian dari devisa Indonesia dihasilkan dari penjualan kayu dan bentuk-bentuk lain eksploitasi hutan.

3. Nilai Sosial dan Budaya
Keanekaragaman hayati mempunyai nilai sosial dan budaya yang sangat besar. Suku-suku pedalaman tidak dapat tinggal diperkotaan karena bagi mereka tempat tinggal adalah hutan dan isinya. Sama halnya dengan suku-suku yang tinggal dan menggantungkan hidup dari laut. Selain itu keanekaragaman hayati suatu negara lain didunia. Konstribusi-konstribusi ini tentunya memberikan makna sosial dan budaya yang tidak kecil.

4. Nilai Rekreasi
Keindahan sumber daya alam hayati dapat memberikan nilai untuk menjernihkan pikiran dan melahirkan gagasan-gagasan bagi yang menikmatinya. Kita sering sekali pergi berlibur ke alam, apakah itu gunung, gua atau laut dan lain sebagainya, hanya untuk merasakan keindahan alam dan ketika kembali ke perkotaan kita merasa berenergi untuk terus melanjutkan rutinitas dan kehidupan.

5. Nilai Penelitian dan Pendidikan
Alam sering kali menimbulkan gagasan-gagasan dan ide cemerlang bagi manusia. Nilai ini akan memberikan dorongan untuk mengamati fenomena alam dalam bentuk penelitian. Selain itu alam juga dapat menjadi media pendidikan ilmu pengetahuan alam, maka sangat diperlukan bahan untuk penelitian maupun penghayatan berbagai pengertian dan konsep suatu ilmu pengetahuan.

PENGERTIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
Definisi keanekaragaman hayati adalah: keanekaragaman makhluk hidup dan hal-hal yang berhubungan dengan ekologinya, dimana makhluk hidup tersebut terdapat. Keanekaragaman hayati mencakup tiga tingkatan yaitu:
1. Keanekaragaman genetik,
merupakan keanekaragaman yang paling hakiki, karena keanekaragaman ini dapat berlanjut dan bersifat ditunkan. Keanekaragaman genetik ioni berhubungan dengan keistimewaan ekologi dan proses evolusi.

2. Keanekareagaman jenis,
meliputi flora dan fauna. Beraneka ragam jenis memiliki perilaku, strategi hidup, bentuk, rantai makanan, ruang dan juga ketergantungan antara jenis satu dengan yang lainnya. Adanya keanekaragaman yang tinggi akan menghasilkan kestabilan lingkungan yang mantap.

3. Keanekaragaman Ekosistem,
tercakup didalamnya genetic, jenis beserta lingkungannya. Keanekaragaman ekosistem merupakan keanekaragaman hayati yang paling kompleks. Berbagai keanekaragaman ekosistem yang ada di Indonesia misalnya ekosistem hutan dan pantai, hutan payau (mangrove), hutan tropika basah, terumbu karang, dan beberapa ekosistem pegunungan, perairan darat maupun lautan. Pada setiap ekosistem terdapat berbagai jenis organisme, baik flora maupun fauna, dan mereka memiliki tempat hidup yang unik.


KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI
Istilah konservasi mempunyai definisi pemanfaatan dan pengelolaan alam dan sumber daya alam yang bijaksana bagi kepentingan manusia. Konsep konservasi pada intinya adalah MELINDUNGI, MEMANFAATKAN DAN MEMPELAJARI.

Kegiatan konservasi mencakup beberapa sektor, yaitu sektor ilmiah, sektor sosial budaya dan sektor pengolahannya. Ketiga sektor ini harus saling melengkapi mengikat satu sama lainnya. Sektor ilmiah melaksanakan kegiatan-kegiatan penelitian-penelitian dan pengamatan yang bersifat ilmiah, artinya kegiatan ini bersifat terbuka, terukur, sistematik nalar dan berkaitan dengan sistematik yang ada. Misalnya penelitian tentang satu jenis folra dan fauna tertentu, baik dari populasi atau habitatnya. Sektor sosial budaya dan ekonomi perlu dipahami, sebab latar belakang masyarakat berpengaruh terhadap perlindungan pelestarian dan pemanfaatan sumberdaya alam hayati. Sektor pengolahan adalah bagaimana manusia mengelola sumber daya alam yang ada secara bijaksana.

Dukungan yang mengglobal terhadap konservasi didasarkan karena penghargaan estetika, pengetahuan bahwa produk-produk yang berguna dapat saja berasal dari jenis yang belum dikenali, dan pengertian bahwa lingkungan harus menjadi fungsi biosphere yang tepat, khusunya yang berhubungan dengan kebutuhan manusia akan udara, air dan tanah, yang mana saat ini mengalami degradasi yang sangat cepat.

Akan tetapi usaha-usaha konservasi menjadi rumit dan kompleks dengan adanya kesulitan ekonomi yang dihadapi oleh setiap orang dimuka bumi ini. Para konservasionis murni akan memilih untuk melakukan pembangunan total pada kehidupan alam, akan tetapi kenyataan politik dan ekonomi memaksa bahwa pendekatan ini tidak dapat dilaksanakan.

Pada kenyataannya, tiga nilai yang terkandung dalam konsep konservasi, yaitu melindungi, memanfaatkan dan mempelajarri masih belum berjalan secara seimbang. Nilai pemanfaatan jauh lebih banyak diterapkan dari pada dua nilai yang lainnya. Inilah yang menjadi akar permasalahan dalam usaha-usaha konservasi dimana saja, terutama dinegara-negara berkembang.






Keanekaragaman Makhluk Hidup


Keanekaragaman makhluk hidup merupakan pernyataan terdapatnya berbagai macam keragaman bentuk, penampilan, jumlah, sifat yang ada pada berbgai tingkatan mkhluk, yaitu tingkatan ekosistem, tingkatan jenis, dan tingkatan genetik.

Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem merupakan suatu satuan lingkungan, yang tertidiri dari unsur-unsur biotik yaitu jenis-jenis makhluk hidup, dan unsur abiotik, yaitu faktor-faktor fisik (iklim, air, tanah) dan kimia (keasaman, salinitas) yang berinteraksi satu sama lainnya. Dengan berbagai macam kombinasi lingkungan fisik dan kimia yang beranekaragam maka jika susunan komponen jenis dan susunan faktor fisik serta kimianya berbeda,ekosistem yang dihasilkannya akan berbeda pula.
Dengan demikian,dapat dimengerti jika perpaduan antara tanah dan iklim yang beraneka ragam, letak geografi yng membentang luas, serta jenis-jenis makhluk hidup yang beragam , akan menyebabkan ekosistem yang terbentuk juga beraneka ragam.

Keanekaragaman Jenis
Jenis (spesies) merupakan suatu satuan organisme yang dapat dikenal dari bentuk atau penampilannya dan terdiri atas pengelompokan populasi atau gabungan individu yang mampu kawin sesamanya secara bebas (tapi tidak dapat melakukannya dengan jenis lain), untuk menghasilkan keturunan. Lingkungan tempat hidup jenis itu beraneka ragam , jenis yang dihasilkannya akan beragam pula. Jenis yang terjadi ini juga punya peluang menghasilkan jenis-jenis yang lain, melalui proses evolusi telah terbentuk jutaan jenis berbeda-beda.hal ini mengakibatkan keterkaitan antara jenis satu dengan yang lainnya, inilah yang disebut dengan kekerabatan.

Keanekaragaman Mikrobiota Indonesia
Berpegang pada hipotesis maka dunia monera (mikroba yang tidak memiliki inti sel sejati atau prokariota, seperti bakteri ganggang biru) diwakili oleh sekitar 300 jenis misalnya (bakteri yang menyebabkan fermentasi, yang menyebabkan makanan busuk).
Dugaan konservatifjumlah fungi jamur sekitar 12.000 Jenis, termasuk lumut kerak, jamur lendir, dan jamur air.Sedangkan mikrobiota yang ntergolong tumbuhan (plantae) diwakili oleh kelompok ganggang (algae) dan lumut (Bryopita).

Keanekaragaman Tumbuhan Berpembuluh Indonesia
Struktur vegetasi yang komplek, pohon-pohon yang tinggi sebagai kerangka menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi berbagai jenis tumbuhan lain hidup dibawahnya.
Keanekaragaman ini memang dapat disimpulkan dari besarnya jumlah jenis makhluk yang kita miliki misalnya meranti merantian (Dipterocarpaceae) sekitar 70% ada di negara kita.
Kita memiliki banyak sekali tanaman budi daya seperti coklat, cengkeh, karet , durian dsb.
Untuk bambu bambuan tidak kurang dari 125 jenis seperti bambu tali, bambu, pringgondani, bambu betung dsb.
Untuk kayu-kayuan tidak kurang dari 1000 jenis, seperti kayu meranti, mahoni, albasia, pinus, salam.

Keanekaragaman Hewan Indonesia
Besarnya keanekaragaman fauna ini dimungkinkan karena posisi tanah air kita terletak di persimpangan utar selatan dan menjadi jembatan antara dua region fauna utama dunia.
Dari segi kualitas dapat ditunjukkan , fauna yang terdapat di negeri ini mencakup kelompok modern seperti burung dan mamalia. Ada juga kelompok lain yang merupakan populasi sisa, seperti biawak, komodo, dan badak jawa.
Keanekaragaman hewan indonesia juga terlihat dari persebaran geografi dan ekologinya. Ikan indonesia sudah dikenal dunia, tongkol, tenggiri, bandeng, bawal, kakap, baronang,dan banyak lagi jenis ikan yang menjadi komoditi ekspor. Kelompok invertebrata, kelompok binatang beruas (antropoda), kelompok serannga, menunjukkan yang tinngi dan menarik. Tentunya kepulauan yang berjumlah ribuan dengan ratusan gunung, sangat kaya dengan dengan keanekaragaman hewannya.

Keanekaragaman Genetik
Ternyata dalam jenis yang sama, masih kita temukan banyak keragaman contoh (ayam bangkok, ayam buras, ayam pelung, ayam hutan), keanekaragaman ini dinamakan genetik atau keanekaragaman plasma nutfah.
Keanekaragaman plasma nutfah yang terdapat di negara kita ini sungguh luar biasa sehingga mendapat julukan MEGA BIODIVERSITY. Masih tersimpan dalam jumlah besar plasma nutfah binatang yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan.

Kesimpulan
Setelah kita mempelajari ciri-ciri keanekaragaman makhluk hidup ternyata di dalam negara kita ini terdapat banyak macam-macam tumbuhan dan hewan yang beraneka ragam, sesuai susnan genetik dan ekosistem.




0 Response to "IPA 1: Keanekaragaman hayati"

Post a Comment