Merayakan Ulang Tahun Dalam Pandangan Islam

Apakah Anda termasuk orang yang suka merayakan ulang tahun atau suka menghadiri ulang tahun teman. Merayakan ulang tahun untuk memperingati hari kelahiran sekarang ini sudah menjadi kebiasaan sebagian masyarakat terutama para remaja dan anak-anak. Berbagai acara di lakukan dari yang sederhana tiup lilin potong kue lalu makan bersama sampai acara yang besar sampai menghabiskan sejumlah dana pikiran dan tenaga. Ada pula yang merencanakan membuat acara heboh kepada temannya yang akan ulang tahun, misalnya menyiram dengan tepung, melempari telur dan berbagai macam kegiatan yang menurut mereka bisa bikin heboh, kesan?
Bagaimana pandangan Islam terhadap acara merayakan ulang tahun? Sebagai muslim kita berkwajiban mengetahuinya agar kita tidak latah mengikuti apa saja yang dilakukan orang lain tanpa mengetahhui dasanya. Sebagaiman kita juga pahami bahwa Islam itu adalah agama yang sudah sempurna ketika ditinggalkan oleh Rasululloh. Ini jelas dapat ditemukan dalam Al-Qur'an Surat Alamidah ayat 3, yang terjemahannya demikian: "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al Ma’idah [5] : 3)Kesempurnaan Islam tidak hanya mengatur urusan salat, puasa dan ibadah wajib lain, tetapi juga mencakup dalam semua aspek kehidupan manusia. Dan Rasululloh heruslah menjadi satu-satunya teladan bagi umat Islam. Dalam hal memperingati ulang tahun jika kembali kepada ajaran Isalam, Rasululloh tidak pernah mengajarkannya, dan dalam Islam hari yang dirayakan sebagaiman yang diajarkan nabi adalah Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha, dan dilakukan dengan mendekatkan diri kepada Alloh, mengumandangkan puji-pujian, berzikir, mengagungkan asma Alloh Subhanhu Wata'ala. Karena itu para ulama banyak yang tidak setuju dengan perayaan ulang tahun, dengan alasan sbb;
1. Ulang tahun bila sampai menjadi keharusan untuk dirayakan dianggap sebuah bid’ah.
Sebab Rasulullah SAW belum pernah memerintahkannya, bahkan meski sekedar mengisyaratkannya pun tidak pernah. Sehingga bila seorang muslim sampai merasa bahwa perayaan hari ulang tahun itu sebagai sebuah kewajiban, masuklah dia dalam kategori pembuat bid’ah.
2. Ulang tahun adalah produk non muslim
Selain itu, kita tahu persis bahwa perayaan uang tahun itu diimpor begitu saja dari barat yang nota bene non muslim. Sedangkan sebagai muslim, sebenarnya kita punya kedudukan yang jauh lebih tinggi. Bukan pada tempatnya sebagai bangsa muslim, malah mengekor Barat dalam masalah tata kehidupan.
3. Apakah Manfaat Merayakan Ulang Tahun? Selain itu perlu juga kita renungkan sebagai muslim, apakah tujuan dan manfaat sebenarnya bisa kitadapat dari perayaan ini? Adakah nilai-nilai positif di dalamnya? Ataukah sekedar meneruskan sebuah tradisi yang tidak ada landasannya? Apakah ada di antara tujuan yang ingin dicapai itu sesuatu yang penting dalam hidup ini? Atau sekedar penghamburan uang? Pertanyaan berikutnya,adakah sesuatu yang menambah iman, ilmu atau amal? Atau menambah manfaat baik pribadi, sosial atau lainnya? Pertanyaan berikutnya dan ini akan menjadi sangat penting, adakah dalam pelaksanaan acara seperti itu maksiat dan dosa yang dilanggar? Yang terkahir namun tetap penting, bila ternyata semua jawaban di atas positif, dan acara seperti itu menjadi tradisi, apakah tidak akan menimbulkan salah paham pada generasi berikut seolah-olah acara seperti ini ‘harus’ dilakukan?
Nah itulah teman-teman sedikit renungan yang perlu kita lakaukan menyikapi semakin maraknya pesta ulang tahun di tengah-tengah masyarakat yang notabene juga saudara-saudara kita muslim.

1 Response to "Merayakan Ulang Tahun Dalam Pandangan Islam"

  1. Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat saya mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali, bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya dan 3 bln kemudian saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan ke jakarta untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisah nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya, anda bisa Hubungi Bpk Drs Tauhid SH Msi No Hp 0853-1144-2258. siapa tau beliau masih bisa membantu anda, Wassalamu Alaikum Wr Wr ..

    ReplyDelete