Mengingat apa yang telah disebutkan diatas, menjadi pembimbing (konselor) profesional tidaklah mudah. Pertama-tama konselor harus menghayati pengertian dasar bimbingan dan konseling serta asas-asasnya dan kedua dituntut untuk mampu melaksanakan usaha pelayanan sesuai dengan pengertian dan asas-asas tersebut. Disamping itu ada sepuluh hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan kriteria kepribadian bagi seorang pembimbing, yaitu :
- P = Perangai
- E = Emosi
- M = Mandiri - kemandirian
- B = Bobot
- I = Integritas
- M = Mawas - kearifan
- B = Berani – keberanian
- I = Intelegensi
- N = Nalar
- G = Gagasan
Pertama-tama seorang pembimbing atau konselor harus berperangai yang setidak-tidaknya wajar, dan kalau dapat, patut dicontoh. Alangkah janggalnya kalau ada seorang yang disebut pembimbing atau konselor tapi berperangai tidak senonoh. Perangai yang baik itu perlu diiringi oleh emosi yang stabil, tenang dan kalau mungkin memberikan kesejukan terhadap suasana bimbingan atau konseling yang diciptakan pembimbing. Perangai dan emosi pembimbing ini merupakan dasar bagi terwujudnya suasana bimbingan yang baik.
Kemandirian pembimbing dituntut apabila ia hendak membantu si terbimbing atau klien untuk dapat mandiri. Kemandirian ini selanjutnya diberi wajah atau bobot pembimbing sebagai orang yang patut dimintai bantuan, dan karya-karya pembimbing tersebut. Selanjutnya penampilan kemandirian dan bobot pembimbing akan sekaligus menampilkan integritas atau keterpaduan kepribadiannya. Apakah pembimbing itu benar-benar telah dewasa, matang, stabil dan terintegrasi secara mantap?
Ciri lain dari pembimbing ialah mawas : mawas diri sendiri, mawas lingkungan dan mawas pribadi orang yang dibimbingnya. Kemampuan mawas diri dan lingkunganya akan menjadikan pembimbing itu lebih arif dan bijaksana, sedangkan kemampuan mawas pribadi yang dibimbingnya akan memungkinkan pembimbing menerima orang itu sebagaimana adanya dan mampu melihat kekutan-kekuatan orang itu disamping kelemahan-kelemahannya.
Pembimbing perlu berani. Pertama, berani memasuki usaha bimbingan dan konseling yang menampilkan pribadi-pribaditanpa topeng bukanlah pekerjaan yang mudah. Kedua, berani mengisi usaha bimbingan dan konseling dengan tehnik dan materi tertentu. Tentu saja keberanian yang dimaksudkan di sini bukanlah keberanian yang asal berani saja, melainkan keberanian yang disertai dengan kesiapan yang matang, yaitu terutama sekali kesiapan dalam membuka diri dan kesiapan dalam memperkecil kemungkinan resiko kegagalan sampai seminimal mungkin.
Terakhir, pembimbing perlu memiliki intelegensi cukup tinggi. Usaha seperti diuraikan diatas jelaslah memerlukan pemikiran yang tidak ringan dan memerlukan upaya yang tidak sedikit. Orang-orang yang berintelegensi cukup tinggi akan mampu memikirkan dan mengelola suasana yang dapat dimanfaatkan orang lain untuk mengubah tingkah lakunya. Selanjutnya, intelegensi yang cukup tinggi akan memungkinkan pembimbing dapat menalar dengan baik dan dapat menelurkan berbagai gagasan yang bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
- Dadang S. dan Sunaryo K (1980), Pengantar Bimbingan dan Penyuluhan, Bandung : Publikasi Jurusan BP FIP IKIP Bandung.
- http://cybercounselingstain.bigforumpro.com/profesional-konseling-f40/kriteria-kepribadian-bagi-seorang-pembimbing-t228.html
Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat saya mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali, bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya dan 3 bln kemudian saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan ke jakarta untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisah nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya, anda bisa Hubungi Bpk Drs Tauhid SH Msi No Hp 0853-1144-2258. siapa tau beliau masih bisa membantu anda, Wassalamu Alaikum Wr Wr ..
ReplyDelete