Sekilas tentang Unschooled management Gede Prama
sebuah karya anti kemapanan manajemen Gede Prama dalam pengantarnya yang luar biasa :
"....selamat datang dirumah intelektul saya yang ketujuh sebuah rumah yang saya sebut dengan crazy home disebut demikian karena inilah kumpulan ide-ide ini dimajalah warta ekonomi, banyak komentar yang telah lahir. sebagaimana biasa ada yang memuji ada juga yang memaki...."
Gede Prama dengan anti kemapanan manajemen perlu dicermati sebagai alternatif sebuah wacana yang diambil dari keseharian yang menurut beliau hidup itu ada uncertain, chaos bahkan mendekati crazy dengan pemparan judul yang dramatis seperti. kita lihat komentar Gede Prama :"....komputer itu tolol. satelit itu biadab. rasionalitas ala descartes itu menipu. posmedernism ala derrida itu jangkrik. tidak ada yang menyebut dia tidak lulus. tidak ada ijazah yang ia pertaruhkan. ia hanya mengenal mencoba, mencoba dan mencoba. Menurut kita sangat bombastis tapi kita lihat resumenya : Kalau belajar dimanapun selalu ada gunanya sejauh tetap sadar, bahwa sekolah hanyalah a window of reflection. sekolah baru disebut berhasil, bila mampu menggugah orang untuk senantiasa belajar dan mencari.fokusnya terletak pada membangkitkan motivasi agar orang mau belajar atau ilmu lebih ditempatkan sebagai pertanyaan terbuka ketimbang jawaban yang tertutup. bahkan tokoh manajemen yang dikagumi karena pembelotannya seperti kenichi ohmae adalah doktor bidang nuklir yang membelot ke manajemen, gareth morgan yang background politik berkhianat masuk disiplin manajemen. dalam uraian lain mengenai roti busuk manajemen, semua orang lebih menyukai roti yang presh from the oven. tidak ada yang mau memakan roti busuk hasil simpanan berthaunlalu. mirip dengan makan roti, mananjemen yng lahir dari kumpulan data masa lalu tidak membuat kepala manusia menjadi fresh. tidak tertutup kemungkinan, malah membuat kepala kita menjadi roti busuk yang tidak berguna. lihat lagi komentar manajemen membuat manusia jadi impoten: "...mendengar tanpa mengetahui, bertanya tanpa dari posisi tidak mengetahui. (kutipan: Motivasi atau mati, Gede Prama)
"....selamat datang dirumah intelektul saya yang ketujuh sebuah rumah yang saya sebut dengan crazy home disebut demikian karena inilah kumpulan ide-ide ini dimajalah warta ekonomi, banyak komentar yang telah lahir. sebagaimana biasa ada yang memuji ada juga yang memaki...."
Gede Prama dengan anti kemapanan manajemen perlu dicermati sebagai alternatif sebuah wacana yang diambil dari keseharian yang menurut beliau hidup itu ada uncertain, chaos bahkan mendekati crazy dengan pemparan judul yang dramatis seperti. kita lihat komentar Gede Prama :"....komputer itu tolol. satelit itu biadab. rasionalitas ala descartes itu menipu. posmedernism ala derrida itu jangkrik. tidak ada yang menyebut dia tidak lulus. tidak ada ijazah yang ia pertaruhkan. ia hanya mengenal mencoba, mencoba dan mencoba. Menurut kita sangat bombastis tapi kita lihat resumenya : Kalau belajar dimanapun selalu ada gunanya sejauh tetap sadar, bahwa sekolah hanyalah a window of reflection. sekolah baru disebut berhasil, bila mampu menggugah orang untuk senantiasa belajar dan mencari.fokusnya terletak pada membangkitkan motivasi agar orang mau belajar atau ilmu lebih ditempatkan sebagai pertanyaan terbuka ketimbang jawaban yang tertutup. bahkan tokoh manajemen yang dikagumi karena pembelotannya seperti kenichi ohmae adalah doktor bidang nuklir yang membelot ke manajemen, gareth morgan yang background politik berkhianat masuk disiplin manajemen. dalam uraian lain mengenai roti busuk manajemen, semua orang lebih menyukai roti yang presh from the oven. tidak ada yang mau memakan roti busuk hasil simpanan berthaunlalu. mirip dengan makan roti, mananjemen yng lahir dari kumpulan data masa lalu tidak membuat kepala manusia menjadi fresh. tidak tertutup kemungkinan, malah membuat kepala kita menjadi roti busuk yang tidak berguna. lihat lagi komentar manajemen membuat manusia jadi impoten: "...mendengar tanpa mengetahui, bertanya tanpa dari posisi tidak mengetahui. (kutipan: Motivasi atau mati, Gede Prama)
0 Response to " "
Post a Comment