Menurut Penulis Baby Steps, Claire B.Kopp dan Henry Holf, gerakan sangat penting untuk memungkinkan anak tumbuh. Gerakan adalah kunci pembelajaran bayi dan sangat penting untuk perkembangan otak.
Dengan menggunakan gerakan seluruh tubuhnya dan seluruh panca inderanya, si kecil “memprogram” alat gerak dan penerimaannya, saraf dan sel-sel otak.
Dalam publikasi yang mengulas filosofi dan praktik metode Montessori berjudul ”The First Year—Crawling, Pulling Up, Standing”, dikatakan salah satu pencapaian paling menggetarkan untuk seorang anak adalah belajar menggerakkan tubuhnya untuk meraih objek yang diinginkan.
Bayi punya beberapa cara untuk melakukannya, yaitu dengan merangkak, mundur, tengkurap, menyamping, merayap, berguling, serta mengangkat perut dengan lengan dan kaki. Belajar menggerakkan tubuh inilah yang disebut ‘pekerjaan penting’.
Sebagian orangtua merasa senang jika anaknya mengalami perkembangan yang cepat seperti proses berjalan. Sebagian kita merasa senang jika bayi langsung belajar berjalan tanpa merangkak dulu. Padahal, merangkak itu penting buat bayi.
Dokter anak, chiropractor dan anggota International Chiropractor Association asal Amerika Serikat, Peter Fysh mengatakan, merangkak menuntut pemakaian kaki dan tangan yang berlawanan secara simultan.
Mulai dari menggerakkan tangan kanan dengan kaki kiri, diikuti tangan kiri dengan kaki kanan dan seterusnya, dalam gerakan timbal-balik. Tiap gerakan semacam itu menuntut pemakaian kedua belahan otak kiri dan kanan dalam sebuah koordinasi neurologis yang kompleks.
Berjalan terlalu dini atau merangkak terlalu singkat sebelum mulai berjalan diduga berhubungan dengan masalah akademis di belakang hari.
“Penelitian terhadap anak-anak yang digolongkan ‘berjalan terlalu dini’ menunjukkan bahwa mereka meraih skor lebih rendah dalam berbagai tes prasekolah,” kata Dr. Fysh.
Spesialis Anak dan Konsultan Tumbuh Kembang, Dr Soedjatmiko, SpA(K) MSi mengatakan, saat anak bebas bergerak maka akan merangsang kecerdasan bayi mengkoordinasikan gerakan lengan, kaki sehingga terarah sesuai keinginannya.
“Semakin terampil merangkak dan berjalan maka semakin bebas bergerak sehingga anak semakin percaya diri, merasa tidak tergantung pada orang lain untuk berinteraksi dengan lingkungan,” tutur Soedjatmiko.
Dia menambahkan, semakin mudah mereka mengeksplorasi lingkungan, berinteraksi dengan banyak benda dan lingkungan baru, sehingga pengetahuan, pengalaman dan kecerdasannya akan bertambah.(berbagai sumber/ri)
Tahapan Tumbuh Kembang Si Kecil (0 - 24 bulan)
0 - 3 Bulan
- Belajar mengangkat kepala.
- Mengikuti obyek dengan matanya.
- Melihat muka orang dan tersenyum.
- Bereaksi terhadap suara/bunyi.
- Mengoceh spontan.
- Mengangkat kepala 90 derajat.
- Berusaha meraih benda-benda.
- Menaruh benda-benda di mulut.
- Tertawa atau menjerit bila diajak bermain.
- Berusaha mencari benda-benda yang hilang.
- Mulai tengkurap dan berbalik sendiri.
- Dapat duduk tanpa dibantu.
- Dapat merangkak, meraih benda atau mendekati seseorang.
- Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain.
- Memegang benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk.
- Mengeluarkan kata-kata tanpa arti.
- Takut kepada orang lain.
- Berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian.
- Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu.
- Dapat berjalan dengan dituntun.
- Menirukan suara.
- Mengulang bunyi yang didengar/belajar mengatakan satu atau dua kata.
- Mengerti perintah/larangan sederhana.
- Selalu mengeksplorasi dan memasukkan semua benda ke mulutnya.
- Berpartisipasi dalam permainan.
0 Response to "Mama Papa, Lihat Langkah Pertamaku!"
Post a Comment