Bahasa Indonesia 2: Prosa Liris

A. Pengertian Prosa Liris

Prosa liris merupakan bentuk karya sastra yang berisi curahan perasaan pengarang secara subyektif yang disajikan seperti bentuk puisi, namun menggunakan bahasa yang bebas terurai seperti pada prosa

B. Ciri-ciri prosa liris

1. Terdiri dari baris-baris seperti pada puisi

2. Tidak terikat oleh baris, bait serta rima dan irama

3. Dipengaruhi oleh siapa pengarangnya

4. Isinya mengambil bahan dari kehidupan sehari-hari



RINDU KEBISUAN

Pujangga Pinggiran (sebuah Prosa Liris)

Oleh : Masril Habib

Dendang-dendang seperti membisu.

Sejauh perjalanan jiwa melukis kefanaan.

Semua yang terlihat, adalah beku dan mati.

Sendiri, dan berdiri dalam rajutan Yang Maha Perkasa,

Aku, seorang lelaki yang memiliki cinta.

Dan cerita dunia di bawah sengatan kesulitan dan kehendak.

Memiliki nasib yang tertulis dalam daun-daun layu,

ia adalah bagian semesta yang menjalar.

Di sini, menyebut nama tempat-tempat singgah.

Sumber: http://muchniart.blogspot.com/2005/09/rindu-kebisuan-sebuah-prosa-liris.html

pujangga pinggiran: CINTA ( Sebuah Prosa Liris)

CINTA

( Sebuah Prosa Liris).

Katakan kepada hidupku,

tentang cinta yang menyatukan langit dan bumi.

Katakanlah kepadaku, wahai kekasih.

Saat jiwamu kau pagari dengan kesucian.

Maka tak kan ada ruang bagi budak-budak cinta

Sumber: http://muchniart.blogspot.com/2005/09/cinta-sebuah-prosa-liris.html


0 Response to "Bahasa Indonesia 2: Prosa Liris"

Post a Comment